Ini Ialah Mesin Untuk kedatanganmu yang ke :

Kamis, 17 Maret 2011

Yang Saya Butuhkan Saat Bosan


        Yang saya butuhkan di pagi hari ini hanyalah menyendiri selama beberapa menit. Waktu yang penuh dengan kedamaian, ketenangan dan tanpa gangguan apa pun, agar saya tetap waras dan tidak depresi lagi. Beberapa menit tanpa rengekan kepada teman-temanku. “Teman, saya minta rokok dong !”, “Teman, minjem hapemu dong !”, “Ibu, bagi uang kamu dong !”.
Hanya ada saya sendiri, berdiam sambil menatap langit di pagi hari tanpa harus mendengarkan suara bising dari  kemacetan lalulintas kota Jakarta. Jika saya sudah benar-benar dalam kondisi stress, berdiamnya, pasti akan saya barengi dengan mendengarkan sebuah  alunan musik dunia yang menurut saya lirik lagunya itu bisa membangkitkan atau menghidupkan kembali jiwa saya yang sedang tertidur. Bila perlu, saya akan menyanyikan sendiri beberapa lagu itu dengan suara yang lantang dan sangat keras. Tetapi saya tahu benar, hal yang saya lakukan ini, akan mengganggu orang lain. Khususnya orang-orang yang berada di sekitar saya.  Apa hendak dikata, inilah salah satu cara saya untuk mengembalikan jiwa yang telah hilang dengan yang sepadan.
Setalah membantu teman-teman sekelompok masak di dapur, pergi berbelanja ke pasar, pergi ke warung kecil yang di mana di situ menjual aneka macam sayuran yang masih segar, saya menggengggam sebuah pena bertinta biru di atas selembar kertas kosong. Perlahan kertas itu nampak penuh dengan coretan beberapa kalimat yang tersusun rapi dan tergabung menjadi beberapa alinea yang berbeda-beda. Kalimat yang saya tuliskan ialah, cerita pengalaman saya selama mengikuti kegiatan di pagi hari. Mulai dari hal yang paling sederhana  sampai dengan yang rumit-rumit. Misalnya, begini :  “Hey buku, saya capek sekali ni, saya sedang merasa kebingungan yang terlalu ruwet, bahkan, rasanya saya menjadi gila. Ini semua, karena saya harus melakukan semua apa yang menjadi tanggungjawab sebagai seorang siswa di Sekolah Otonom Sanggar Anak Akar sendirian saja. Contohnya, merencanakan beberapa kegiatan untuk jangka waktu satu setengah bulan ke depan, membuat jadwal kegiatan harian saya. Belum lagi, saya harus menyelesaikan beberapa tugas yang sudah ada sebelum masa Eksplorasi tiba di bulan Juni ini. Kau mengerti apa yang saya katakanan tadi, buku?”. Buku itu tidak menjawab samasekali dan hanya berkibar-kibar saja.
Saya merasa kesal sekali pada buku harian yang sedang coret-coret ini. Kenapa buku ini tidak mau menjawab atau berbalik bicara pada saya?” Buku ini hanya bisa berterbang-terbangan saja karena tertiup oleh angin yang dihasilkan oleh sebuah kipas angin yang berwana hijau keputihan, berjaring-jaring di bagian depan, dan baling-balingnya yang tipis dan kecil lempengannya, dapat  berputar sangatlah cepat. Bagaikan mobil Ferrari TURBO-V100 yang dikendarai oleh Michael summacher pembalap nomer satu di dunia.
“Baguslah, sekarang saya mohon pada kamu untuk jadi kipas angin yang baik ya!” Pinta saya pada kipas angin yang katanya benda mati. Jadi kamu bisa membantu saya juga untuk menunjang keberlangsungannya beberapa kegiatan yang sedang saya rencanakan? Hingga akhirnya, saya tidak merasa kegerahan karena panasnya cuaca panas di pagi yang menjelang siang saat itu.                         “Okelah kalau begitu, sementara saya akan melanjutkan mencorat-coret buku yang sudah terlanjur saya corat-coret tadi, saya tidak mau kamu (kipas angin) mengganggu saya lagi. Apalagi kertas-kertas yang sedang saya tulisi ini sampai berterbangan ke mana-mana lagi. Dengan kata lain, saya mohon dengan sangat pada kamu. Agar tetap mengarahkan angin-anginmu ke arah yang berlawanan dari tempat kertas-kertas saya berada sekarang ini. Kamu mengerti!”.
Saya sudah menghabiskan sebagian waktu di pagi sampai siang hari ini untuk melakukan hal yang membuat saya segar kembali, dari menuliskan beberapa kalimat dan akhirnya menjadi part alinea yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
Sudah cukup rasanya, dengan waktu beberapa jam yang saya habiskan sendiri, bersenda-gurau dengan benda-benda mati yang ada di sekeliling saya. Setelah itu yang akan saya lakukan ialah mengetik ulang dari apa yang sudah saya tuliskan di selembaran kertas yang sudah penuh oleh coretan pena bertinta biru yang saya miliki ini.
Sudah dulu ya, teman-teman. Besok, saya akan menuliskan kembali cerita di pagi hari yang akan datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang bagus-bagus aja ya,,,,
biar tetep semangat berkarya....
See you in the other postings....

Regards
Adnan