Ia menangis tersedu-sedu
Di pondok itu ia merengek seorang diri
Kuhampiri dan kusapanya
Ia tengadahkan wajah eloknya padaku
Tak sepatah kata pun terucap dari mulutnya
Kembali ia lemparkan pandangan daripadaku
Kutanyainya, ia hanya angguk-gelengkan kepala
Sesekali ia mengiakan dengan malu
Elok nian parasnya, tak kurang cantik dari nenek-moyangnya
Sepasang bola-matanya terlinang air-matanya
Meskipun bedak yang mempersoleknya t'lah pudar dari permukaan
Tak hentinya mata ini mengaguminya
Dengan gagahnya kunaikkan pada punggung sang kuda perkasaku
Kutangkap ia dan kubawa mengitari desa
Wahai bidadariku....
Kau t'lah masuk dalam duniaku.....
Kutangkap ia dan kubawa mengitari desa
Wahai bidadariku....
Kau t'lah masuk dalam duniaku.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang bagus-bagus aja ya,,,,
biar tetep semangat berkarya....
See you in the other postings....
Regards
Adnan